KAMI PASRAHKAN DIRI INI ..
"Sudahkah kita benar benar bersujud pada NYA.."
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
QS. Az-Zumar: 6
QS. Az-Zumar: 6
Jom ajak Keluarga dan sahabat2 kita Menomborsatukan Allah!!
Allah Maha Kuasa. Semua makhluk di alam semesta ini lemah dan tak berdaya di hadapan-Nya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki, segala nikmat bisa putus dalam sekelip mata...
Dengan realiti ini, logikanya, kita akan senantiasa menempatkan Allah pada urutan pertama dalam segala hal. Ketika bertembung dengan kepentingan Allah, maka yang lain menjadi kurang penting sepatutnya. Harta kekayaan yang kita usahakan, harta perniagaan yang kita khawatiri kerugiannya, rumah-rumah yang kita senangi, anak-anak yang kita kasihi, isteri /suami yang kita sayangi, semuanya tunduk pada kepentingan Allah.
Namun kebanyakan kita, disadari atau tidak, telah menempatkan Allah tak lagi pada urutan pertama. Saat adzan Subuh berkumandang, kita enggan untuk segera bangun dan mengambil wudhu. Kita lebih suka melengah-lengahkan waktu dengan tenggelam di dalam hangatnya selimut.
Ketika adzan Maghrib berkumandang, kita terasa enggan beranjak dari depan televisi. Dengan dalih masih tersisa waktu, kita merasa sayang melewatkan cerita sinetron yang disajikan televisi.
Ketika adzan Maghrib berkumandang, kita terasa enggan beranjak dari depan televisi. Dengan dalih masih tersisa waktu, kita merasa sayang melewatkan cerita sinetron yang disajikan televisi.
Bahkan, tanpa sadar, kita pun telah mengajarkan kepada keluarga untuk ikut menempatkan Allah tak lagi di urutan pertama. Setiap malam, kita suruh anak-anak segera tidur agar besok tak terlamat ke sekolah, bukan agar tak terlambat shalat shubuh. Kita ajari anak-anak menabung, tapi tak kita ajarkan mereka bersedekah.
Ketika isteri terlambat memasak, kita merasa tidak puas hati. Tapi, kita tak marah jika isteri lewat shalat. Kita merasa khawatir isteri lupa menyisihkan wang untuk cicilan rumah, tapi kita tak pernah bertanya apakah zakat penghasilan sudah dibayarkan atau belum.
Lambat laun, bermunculanlah tuhan-tuhan baru di rumah kita. Kita tempatkan Allah, Tuhan yang seharusnya kita sembah, di urutan kedua, ketiga, keempat, bahkan terakhir, lalu tak lagi kita dengar seruan-Nya.
Padahal kita tahu, Allah tak mungkin tertandingi. Allah tak akan berkurang kuasa-Nya dengan sikap kita itu. Malah, sikap itulah yang akan menjerumuskan kita dalam jurang penyesalan yang abadi.
Sejak pertama lahir ke bumi, kita sudah diperdengarkan kalimat tauhid oleh orang tua kita. Laa ilaa ha ilallah. Tiada tuhan selain Allah, tak boleh ada tuhan kecuali Allah.
Dan, ketika kita sudah memiliki momongan, kita pun mengumandangkan kalimat tauhid ke telinga anak kita. Tiada tuhan selain Allah, tak boleh ada tuhan kecuali Allah.
Rupanya kita telah menduakan DIA. Kita biarkan “tuhan-tuhan” itu hadir di tengah keluarga kita.
Mari kita usir “tuhan-tuhan” tersebut. Ajarkan kembali keluarga kita untuk menomborsatukan Allah.....
Perjalanan hidup kita ini masih jauh??? ya ..jika Allah panjangkan usia kita di dunia ini..banyak lagi laluan, ujian, cabaran yang bakal menunggu kita..sekiranya umur kita pendek sekalipun..perjalanan kita selepas kematian nanti jauh lebih mencabar,..lama.. ..meletihkan..memedihkan..penuh dengan segala penderitaan dan kesakitan..sekiranya sepanjang hayat kita ini kita tidak memahami dan merasai dan memaknai kehidupan ini...Yang pasti hidup ini mesti di teruskan..dengan cara yang telah dianugerahkan kepada kita..Oleh Pencipta kita..di contohkan pula kepada kita oleh barisan kekasih-kekasih Allah yang hebat2 belaka...
No comments:
Post a Comment