Selepas kesulitan ..pasti ada pelangi?


Salam perjuangan...

Seorang sahabat bertanya kepada ku... betul ke kesulitan itu indah.?Pertanyaannya ini agak menajamkan nuraniku.. Lantas ku tanya padanya.. apa makna kesulitan bagimu ? Kemudian dia menjelaskan kepadanku bahwa kesulitan baginya adalah jalan menuju kebahagiaan. Jika kita mampu menyelesaikan setiap kesulitan hidup kita maka kita bisa menemukan kebahagiaan, itulah indahnya sebuah kesulitan, begitu jawab nya kepadaku..boleh tahan juga pandangannya ...
Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin mengatakan bahwa setiap kali tujuan ditingkatkan maka jalannya menjadi sulit, rintangannya banyak dan dibutuhkan waktu lebih lama, kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu.
Jadi tahap kesulitan berhubungan dengan tahap tujuan. Jika orang ingin sekedar senang dalam hidup, maka ia dapat mencari kesenangan segera, pergi ke tempat hiburan, berfoya-foya dan berpesta seronok2, saja2... Tetapi jika seseorang ingin meraih kebahagiaan, maka ia justeru harus bersedia menderita menghadapi kesulitan, melupakan kesenangan jangka pendek.
Kita sebagai insan yang di design oleh Allah SWT dengan begitu sempurna, memiliki akal sebagai alat berfikir, nurani sebagai alat merasa, sebagai alat interospeksi, syahwat sebagai penggerak tingkah laku dan hawa nafsu sebagai tantangan. Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa maju selangkah demi langkah memperbaiki diri, dengan syahwat membuat kita dinamis mencari dan dengan hawa nafsu kita menjadi tertantang untuk mampu mengandalkan diri.
Kita di satu sisi memang menyukai hidup yang nyaman dan stabil, tetapi di sisi lain kita juga menyukai kesulitan. Kita tidak selalu lari dari kesulitan, sebaliknya justeru menantang kesulitan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hidup selalu stabil dan nyaman tanpa menjumpai kesulitan, maka dibuatlah stimulasi agar orang menaklukkan kesulitan buatan. Mahasiswa berlomba naik tebing buatan (wall climbing), pembalap mobil mencari medan berlumpur, yang berperahu mengikuti arus jeram, yang sudah punya dua kaki justeru berlomba lari dalam karung. Pokoknya banyak sekali kesulitan yang sengaja dibuat untuk ditaklukkan, mengapa? karena kita memang memiliki tabiat tertantang. Kesulitan buatan pada umumnya hanya melahirkan kesenangan, yakni senang menjadi juara, tetapi belum tentu sampai kepada kebahagiaan.
Kesusahan biasanya menambahi kesulitan, tetapi tidak semua kesulitan membuat susah. Adapun kebahagiaan biasanya merupakan buah dari ketabahan menghadapi kesulitan panjang yang bersifat alamiah dalam kehidupan. Itulah maka hakikat kebahagiaan hidup berumah tangga biasanya baru diperoleh setelah kakek nenek, yakni ketika menyaksikan anak cucu sebagai generasi penerusnya hidup sukses dan terhormat.Kesulitan juga harus dibedakan antara analisa dan perasaan, antara kesulitan teknis dan merasa sulit. Ada hambatan yang menurut analisa teknis masuk kategori sangat sulit dan berat, tetapi ada orang yang memandangnya ringan-ringan saja. Kenapa? karena ia merasa tertantang untuk dapat menaklukkan kesulitan dan ia menyadari bahwa kesulitan itu merupakan proses mencapai kebahagiaan. Ia tidak merasa berat dan sulit ketika menghadapi kesulitan karena ia selalu membayangkan buah kebahagiaan yang akan dipetiknya, seperti seorang petani yang berlumuran lumpur di sawah, ia tidak merasa pelik dengan lumpur karena ia membayangkan hasilnya nanti. Sedangkan merasa sulit merupakan respon psikologis terhadap problem dan perasaan itu berhubungan dengan tingkat keupayaan kejiwaan yang bersangkutan...


MAKA BENARLAH SELEPAS KESULITAN PASTI ADA PELANGI....ATAU SELEPAS MALAM PASTI ADA SIANGNYA..SELEPAS GELAP PASTI ADA TERANGNYA...SUBHANALLAH!!


No comments: